Sejarah Awal Nama ML di Korea
Dalam beberapa tahun terakhir, game mobile legends atau yang sering disingkat dengan sebutan “ML” telah menjadi popular di Korea Selatan. Game ini merupakan salah satu game mobile yang paling sering dimainkan di seluruh dunia. Namun, ada beberapa hal menarik yang perlu diketahui tentang nama ML di Korea Selatan.
Awal nya game mobile legends diluncurkan pada tahun 2016 oleh developer game bernama Moonton. Pada saat itu, game ini dinamai dengan nama Mobile Legends: Bang Bang. Game ini sangat populer di seluruh dunia dan telah diunduh oleh jutaan pengguna di berbagai negara. Namun, di Korea Selatan, game ini mendapatkan respon yang berbeda.
Saat game ini diluncurkan di Korea Selatan, para pemain game tersebut merasa tidak nyaman dengan nama Mobile Legends: Bang Bang. Ada beberapa jenis game video dengan nama yang lebih mirip mobil yang sedang mundur atau “ban ban” dalam bahasa Korea. Karena itu, para pemain game di Korea Selatan menyebut game ini dengan nama singkat “ML”.
Hal ini dianggap sebagai perubahan nama yang cukup signifikan, karena nama game ini sendiri dulunya merupakan asset yang sangat berharga untuk developer Moonton. Namun, walaupun nama game ini diubah di Korea Selatan, hal ini tidak mempengaruhi popularitas game mobile legends di seluruh dunia.
Perubahan nama ini juga nampaknya telah membawa keberuntungan bagi game mobile legends di Korea Selatan. Sejauh ini, game mobile legends telah menjadi salah satu game mobile yang paling populer di negara tersebut. Bahkan, pada tahun 2019, tim eSports Korea Selatan “Bren Esports” memenangkan Kejuaraan Dunia Mobile Legends (M1) dan memperoleh hadiah sebesar USD 80,000 atau sekitar Rp 1,1 milyar.
Namun, meski mendapatkan popularitas dan keberuntungan yang besar, game mobile legends tetap menghadapi beberapa masalah di Korea Selatan. Seiring dengan dukungan penuh dari para pemainnya, game mobile legends dianggap sebagai pesaing untuk game mobile lain seperti League Of Legends atau yang sering disebut dengan LoL.
Bahkan, beberapa anggota parlemen di Korea Selatan juga telah memperingatkan terkait pengaruh game mobile legends terhadap pemuda yang sedang dalam tahap pertumbuhan. Beberapa masalah kesehatan mental seperti ketergantungan game dan ketidakseimbangan pola makan dikhawatirkan bisa terjadi jika pemain terlalu sering terpaku pada game ini.
Berdasarkan hal tersebut, pemerintah Korea Selatan mulai mengeluarkan beberapa aturan dan regulasi yang perlu diikuti oleh para pengembang game, termasuk developer game mobile legends, agar dapat terus mempromosikan industri game negara mereka dengan cara yang sehat dan positif untuk seluruh masyarakat.
Nama ML Kontroversial yang Pernah Ada di Korea
Pada era digital seperti sekarang, melakukan kontak fisik dengan seseorang tidak selalu melibatkan hubungan seks. Dalam bahasa singkat Korea, ML (Mesum Langsung) merujuk pada aktivitas seksual yang dilakukan langsung antara dua individu dewasa. Meskipun, terkadang, mayoritas orang Korea masih merasa tidak nyaman ketika berbicara tentang aktivitas ini.
Berikut ini adalah beberapa nama ML kontroversial yang pernah ada di Korea:
1. Room Salon
Room salon adalah tempat di mana orang-orang dapat minum-minum dan menikmati obrolan ringan sambil mendengarkan musik di ruangan khusus. Di Korea, room salon kadang-kadang berfungsi sebagai tempat untuk saling mengenal antara pria dan wanita. Namun, beberapa room salon juga bisa menjadi lokasi untuk malaikat malam atau aktivitas mesum.
2. Gangnam Station
Gangnam Station adalah stasiun kereta bawah tanah besar di Korea Selatan yang terkenal sebagai tempat berkumpul bagi anak muda. Mereka berkumpul di depan stasiun dengan tujuan untuk mencari pasangan seksual atau hubungan singkat.
Di media sosial, tempat ini dikenal dengan sebutan “Gangnam Run”, di mana pemuda dan pemudi dari seluruh Korea berkumpul di depan Gangnam Station setiap akhir pekan. Namun, usaha besar telah dilakukan oleh otoritas setempat untuk membasmi aktivitas mesum di Gangnam Station, termasuk instalasi kamera CCTV baru dan mengempangkan polisi yang lebih agresif untuk mengatasi situasi ini.
3. Love Motel
Love motel adalah jenis akomodasi yang biasa ditemukan di Korea Selatan, terutama di kota-kota besar seperti Seoul dan Busan. Ciri khasnya adalah fasilitas khusus dalam kamar seperti kasur besar, gorden tebal, dan pencahayaan yang redup. Love motel biasanya disewakan untuk singgah sejenak dengan pasangan atau terkadang digunakan sebagai tempat untuk melakukan aktivitas mesum.
Ada sekitar 32.000 love motel di Korea Selatan, yang dapat diakses dengan mudah melalui aplikasi jejaring sosial seperti KakaoTalk atau Instagram. Abdurahman, seorang warga negara Indonesia yang telah tinggal di Korea Selatan selama bertahun-tahun, mengatakan bahwa sebagian besar love motel di Korea Selatan memiliki harga yang terjangkau dan fasilitas yang lengkap.
“Biasanya, harga sewa love motel untuk sekitar 3-4 jam berkisar antara 20.000 hingga 40.000 won, tergantung pada kualitas,” katanya kepada Suara.com.
4. Bangsal Sauna
Bangsal sauna adalah tempat yang populer di Korea Selatan untuk mandi dan berkeringat bareng. Namun, beberapa bangsal sauna juga mengizinkan aktivitas mesum di dalamnya. Biasanya, orang yang suka dengan aktivitas ini akan memprotes di area publik di dalam bangsal sauna untuk menawarkan jasa mereka atau bahkan mencari teman dari sana.
Namun, di masa sekarang, otoritas setempat telah meningkatkan tindakan pengawasan di bangsal sauna untuk mencegah aktivitas mesum. Cara yang paling umum dilakukan adalah dengan memperketat protokol penjagaan, memasang kamera CCTV, dan menempatkan petugas keamanan di dalam bangunan bangsal sauna.
Meskipun membuat artikel tentang nama ML kontroversial di Korea bisa menjadi sensitif, namun kami ingin meluruskan stereotip negatif tentang negara tersebut dan membawa Anda menjadi lebih dekat dengan beberapa tradisi budaya lokal yang terkadang tabu untuk dibahas.
Para Selebriti Korea yang Terkenal dengan Nama ML-nya
Banyak orang suka menonton film atau drama Korea karena storyline yang menarik, pemain peran yang menawan, hingga interaksi romantis antara pasangan di dalamnya. Tak jarang, beberapa selebriti Korea terkenal dengan julukan unik atau nama ML (nama panggilan dalam bahasa Korea) yang membuat penonton semakin jatuh cinta. Berikut ini beberapa selebriti Korea yang terkenal dengan nama ML-nya:
1. Lee Jong-suk (Jong-sukkie)
Lee Jong-suk adalah seorang aktor dan model asal Korea Selatan. Ia terkenal dengan wajah tampannya dan akting yang ciamik. Bukan hanya itu, Jong-suk juga memiliki julukan yang unik, yaitu Jong-sukkie. Nama ini diambil dari nama aslinya sendiri, Jong-suk, dan ditambah akhiran -kie yang sering dipakai untuk panggilan sayang di Korea. Banyak penggemar Jong-suk yang memanggilnya dengan nama ini karena terkesan lebih akrab dan hangat.
2. Park Bo-gum (Bogummy)
Park Bo-gum adalah aktor dan penyanyi Korea Selatan yang berhasil memikat hati banyak penggemar. Ia terkenal dengan julukan Bogummy yang menjadi salah satu nama ML favorit. Bogummy adalah kombinasi dari nama aslinya, Bo-gum, dan kata gummy yang artinya seperti jeli dalam bahasa Inggris. Nama ini dipilih oleh fans Park Bo-gum karena terdengar sangat manis dan cocok dengan kepribadian pria yang punya senyum yang begitu lembut dan menyenangkan.
3. Kim Taehyung (V)
Kim Taehyung atau biasa dipanggil V adalah salah satu member BTS, boyband asal Korea Selatan yang sedang populer di seluruh dunia. V terkenal dengan wajah yang tampan dan tato di tangannya yang menjadi ciri khasnya. Selain itu, V juga dikenal dengan nama ML yang unik, yaitu TaeTae. Nama ini diambil dari salah satu bagian nama Taehyung dan diulang dua kali untuk memberikan kesan yang lebih lucu dan menggemaskan. Tak heran, banyak penggemar BTS yang suka memanggil V dengan nama TaeTae karena terkesan lebih dekat dan menunjukkan rasa sayang mereka.
Ketiga selebriti Korea di atas hanyalah sebagian kecil dari banyaknya artis yang punya nama unik dan menggemaskan. Julukan putus cinta, cucu dari dewa matahari, hingga anjing besar adalah beberapa dari nama-nama ML favorit di antara fans Korea. Tentunya, semakin akrab dan dekat dengan selebriti Korea yang kita sukai, semakin banyak pula rasa sayang dan dukungan yang diberikan. Selamat menggemari para selebriti Korea dan jangan lupa tetap menyemangati mereka dalam karya-karya selanjutnya!
Alasan di Balik Kepopuleran Nama ML di Industri Musik Korea
Seiring dengan semakin populernya industri musik K-pop di seluruh dunia, nama-nama grup dan artis K-pop yang terkenal juga semakin dikenal oleh banyak orang. Tak hanya itu, beberapa nama grup musik K-pop juga terkenal karena julukannya yang unik dan menarik perhatian. Salah satunya adalah julukan ML yang cukup populer di kalangan fans atau penggemar K-pop, terutama di Korea.
Apa Itu Nama ML?
Sebelum membahas alasan di balik kepopuleran nama ML di industri musik Korea, perlu diketahui terlebih dahulu apa itu nama ML. Secara harfiah, ML adalah singkatan dari kata “Maknae Line”. Maknae sendiri merupakan kata dalam bahasa Korea yang berarti “bunuh diri”. Biasanya, pelantun lagu K-pop memiliki beberapa member, salah satunya adalah anggota termuda atau putra bungsu yang biasa kita kenal dengan sebutan maknae.
Maknae line sendiri bertujuan untuk menunjukkan deretan anggota terakhir dalam sebuah grup musik K-pop, terutama untuk grup dengan anggota yang cukup banyak. Biasanya, anggota maknae line ini juga menjadi favorit para fans karena penampilan mereka yang menggemaskan dan tingkah laku yang lucu.
Alasan Mengapa Nama ML Populer di Industri Musik Korea
Mudah Dikenal dan Diingat Para Fans
Salah satu alasan mengapa nama ML populer di industri musik Korea adalah karena nama tersebut mudah dikenal dan diingat oleh para fans. Sebagian besar grup musik K-pop memiliki lebih dari 5 bahkan 10 anggota, terkadang sulit untuk mengingat nama semua anggotanya. Dengan adanya nama line atau garis keturunan dalam grup musik K-pop, membuat fans lebih mudah mengingat anggota mana saja yang termasuk dalam kelompok tersebut.
Bertujuan untuk Mempromosikan Anggota Maknae
Tujuan selanjutnya dari penggunaan nama ML adalah untuk mempromosikan anggota maknae dalam sebuah grup musik K-pop. Sebagian besar anggota maknae dalam grup musik K-pop memiliki penampilan yang menggemaskan, tingkah laku yang lucu, dan kemampuan bernyanyi, menari yang juga tidak kalah memukau.
Dengan adanya nama line ini, para maknae bisa mendapatkan spotlight lebih banyak dan mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan talentanya secara khusus. Hal ini juga membuat fans lebih terikat menjadi penggemar dari anggota maknae tersebut.
Meningkatkan Persaingan Antar-Grup
Terakhir, penggunaan nama ML biasanya juga bertujuan untuk meningkatkan persaingan antar-grup. Semua grup musik K-pop memiliki keunikan masing-masing, yang membedakan mereka dari grup K-pop lainnya. Dengan adanya nama ML dalam sebuah grup, maka fans dan grup K-pop lainnya bisa saling menandingi siapa anggota maknae yang memiliki kegemaran lebih banyak dan yang paling populer di antara fans.
Selain itu, nama ML juga bisa menjadi wadah apresiasi bagi para maknae dalam grup K-pop. Mereka bisa saling bersaing untuk mendapatkan penghargaan “Maknae of the Year” atau hanya sekadar mendapatkan pengakuan atas prestasi dan kerja keras mereka.
Itulah beberapa alasan di balik kepopuleran nama ML di industri musik Korea. Nama ini memang cukup unik dan menarik, tetapi juga tidak bisa dipungkiri merupakan salah satu faktor penting dalam membawa industri musik K-pop semakin dikenal serta lebih menarik di mata para penggemar musik di seluruh dunia.
Bagaimana Sebutan Nama ML Mengubah Kultur Percintaan di Korea?
Korea Selatan dikenal sebagai salah satu negeri yang konservatif dalam perihal seksualitas. Walaupun demikian, keberadaan sebutan nama ML Korea, membuat budaya seks tersebut masuk ke dalam budaya populer massal di Korea dan berkontribusi pada perubahan dramatis dalam perilaku penduduk Korea.
ML sendiri merupakan singkatan dari kata bahasa Inggris “make love” yang diterjemahkan menjadi “bercinta”. Selama bertahun-tahun, seks dianggap sebagai topik yang sangat tabu di Korea Selatan. Namun, seiring berjalannya waktu, topik seks mulai menjadi hal yang lebih terbuka dan sebutan nama ML Korea muncul ke permukaan.
1. Generasi Muda Lebih Terbuka Terhadap Topik Seks
Sebutan nama ML Korea menjadi tren popular dikalangan generasi muda, khususnya bagi mereka yang lahir pada era digital. Dalam budaya populer Korea, kata-kata seperti “baik” dan “buruk” mengalami dimensi baru. Sebutan nama ML bukan hanya ejekan atau kata-kata negatif, tetapi juga menjadi bentuk ungkapan cinta dan ekspresi perasaan.
Para remaja dan dewasa muda di Korea Selatan menggunakan ML untuk menggambarkan bagaimana perasaan mereka terhadap kekasih mereka. Banyak drama dan acara televisi populer yang menggunakan sebutan nama ML sebagai bentuk kartu cinta bagi para karakter pemerannya. Pada awalnya, sebutan nama ML itu tabu, tetapi sekarang menjadi pemompong emosi bagi remaja Korea Selatan saat mereka sedang jatuh cinta. Hal ini menunjukan bahwa generasi muda di Korea Selatan lebih terbuka dan lebih mudah menerima topik seksualitas.
2. Memperlihatkan Pemikiran Positif terhadap Seks
Dalam kaca mata masyarakat Korea, seks masih dianggap sebagai sebuah hal yang buruk dan paling sering dihindari. Namun dengan adanya sebutan ML, hal ini membawa pandangan yang berbeda dimana disaini, disimbolkan bahwa seks merupakan suatu bentuk hubungan yang sehat dan dapat diungkapkan oleh pasangan dalam hubungan percintaan.
ML menampilkan pemahaman yang lebih positif tentang seksualitas, bukan hanya sebagai dorongan bawaan nafsu belaka. Hal ini memunculkan kesadaran yang lebih memahami dan akomodatif tentang norma baru dalam kultur percintaan di Korea Selatan.
3. Transformasi dalam Pemikiran Masyarakat
Budaya percintaan Korea Selatan selalu dikenal sebagai budaya yang sangat konservatif. Namun, sejak sebutan nama ML Korea populer, sikap masyarakat berubah dalam cara mereka memandang hubungan seksual. Sebelum muncul sebutan nama tersebut, pengakuan atas praktik seksual merupakan hal yang sangat memalukan dan tertutup rapat. Namun, reality show televisi, drama-drama yang mengandung unsur-unsur percintaan dengan klaim bahwa mereka nyata, dan lagu-lagu populer telah membantu menghilangkan hambatan yang sebelumnya penghalang untuk kaum muda ketika mereka mendiskusikan seksualitas.
Kita bisa menyarankan bahwa melalui pengenalan sebutan nama ML, budaya percintaan Korea Selatan menjadi lebih terbuka dan akomodatif. Walaupun sebelumnya, hal itu dicap sebagai perilaku yang tidak lagi dianggap penting, dan lebih sebagai bentuk ekspresi normal dalam hubungan percintaan, terutama bagi para generasi millenials mereka yang terlahir pada era digital.
4. Menampilkan Perubahan Dramatis dalam Perilaku Percintaan
Terkait dengan masuknya sebutan nama ML Korea, perubahan perilaku dalam hubungan percintaan di Korea Selatan berubah secara dramatis. Sebelum kemunculan sebutan nama tersebut, kata-kata seperti “ciuman” atau “hubungan seks” adalah topik yang sangat tabu dan dipandang sebagai perilaku yang buruk, tetapi sekarang ini menjadi normal.
Saat ini, budaya percintaan Korea Selatan justru menjadi terkenal dengan adegan-adegan romantis dan mencolok, seperti saling berpelukan, membuat ciuman dan melakukan hubungan intim di tempat publik. Karakteristik tersebut menunjukkan bahwa seks dalam hubungan romantis bukan lagi hal yang tabu terhadap genom masyarakat Korea Selatan.
5. Bagaimana Dampak dari Sebutan Nama ML Korea Terhadap Pasangan Muda di Korea Selatan?
Seiring dengan kemajuan teknologi, baik penggunaan media sosial maupun videografi lewat ponsel, hubungan pasangan muda semakin erat. Hal ini tercermin dalam kemunculan sebutan nama ML Korea. Dalam budaya populer Korea Selatan, sebutan nama ML Korea menjadi bagian integral dari kultur percintaan pasangan muda.
Bagi pasangan muda di Korea Selatan, sebutan nama ML Korea telah melekat secara tradisional sebagai sebuah hal yang wajib dilakukan. Itu karena pasangan muda di Korea Selatan biasanya dianggap tidak lengkap tanpa membawa ML ke dalam hubungan mereka.
Sebutan nama ML Korea menjadi jawaban umum bagi pasangan muda. Terlepas dari apakah mereka bersahabat atau saling mencintai, mereka cenderung saling merindukan. Namun, dalam kultur percintaan yang fast forward saat ini, seringkali hal ini menjadi bentuk ungkapan kehilangan bagi satu sama lain.
Sebutan nama ML Korea berdampak pada pasangan muda di Korea Selatan sebab sekarang, mereka memiliki cara baru dalam mengungkapkan rasa cintanya. Hal ini menunjukan bahwa pasangan muda di Korea Selatan lebih terbuka dan lebih mudah menerima topik seksualitas.