Gangguan Kesehatan Mental
Main game memang seru, namun bisa menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan mental. Salah satu dampak negatif di dunia nyata adalah adanya penurunan kemampuan sosialisasi dengan sekitar. Pengidap game addiction ini biasanya hanya menghabiskan waktu berjam-jam dalam sehari hanya untuk berada di depan layar game. Kondisi ini tentunya akan mengakibatkan pengurangan waktu berinteraksi dengan lingkungan sekitar, termasuk keluarga, teman, dan lingkungan.
Seiring waktu, perlahan-lahan pengidap game addiction akan kehilangan kemampuan dalam membuat atau menjalin hubungan sosial secara efektif. Selain itu, perhatian mereka terhadap tugas dan tanggung jawab lainnya akan menjadi kurang, sehingga dapat mempengaruhi performa mereka di tempat kerja atau di sekolah. Hal ini sangat disayangkan, karena game addictive seringkali memicu frekuensi bermain game menjadi semakin intensif dan berlebihan.
Game addictive selalu merasa enggan berhenti bermain game walau sebenarnya mereka harus bekerja, mengerjakan tugas sekolah, atau beraktivitas yang lainnya. Hal ini menjadi tanda dan gejala bahwa mereka semakin kehilangan kendali atas diri mereka sendiri dan telah terjebak dalam kecanduan main game. Dampak yang sama terjadi ketika mereka merasa senang ketika berhasil mencapai level tertentu di dalam permainan game.
Semakin lama mengalami kecanduan game berbagai gejala dapat muncul, seperti depresi, kecemasan, insomnia, dan juga gangguan kognitif. Pasien dengan masalah psikologis terkait kecanduan game biasanya menunjukkan tanda dan gejala seperti apatis, kesepian, mudah marah, dan sedih terus-menerus. Meski begitu, sulit bagi pihak keluarga dan lingkungan pasien untuk mengenali tanda-tanda tersebut, apalagi memahami masalah kecanduan game sebagai penyebabnya.
Kendati demikian, penyakit akibat kecanduan game bukanlah suatu hal yang mustahil diterapi. Ada berbagai macam pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini, termasuk terapi tingkah laku kognitif maupun psikoterapi. Apabila pengidap game addiction enggan meminta bantuan profesional, tim medis dan keluarga bisa menghindarkan pengidap dari pemicu kecanduan game dan menyesuaikan rutinitas sehingga mereka tetap mendapatkan pengalaman sosial yang lebih sehat.
Untuk menghindari dampak negatif kecanduan game, perlu dilakukan tindakan preventif, seperti membatasi waktu bermain game, menjaga pola tidur, mengurangi konsumsi minuman dan makanan berkafein, dan menjaga keseimbangan antara bermain game dan tetap produktif di kehidupan sehari-hari. Penting bagi orangtua untuk belajar mengenali perilaku anak mereka dalam bermain game. Jika menemukan gejala kecanduan, sebaiknya orangtua lebih banyak membantu anak mereka dalam mengalami aktivitas di dunia luar daripada hanya bermain game di dunia maya.
Karena permainan game sangat sulit untuk dihindari, maka penting untuk mengembangkan pola pikir yang sehat terhadap game agar dapat membuat para penggemar game menjadi lebih stabil. Penting untuk memperlakukan game seperti hiburan dan mencari kesenangan dari dunia nyata yang sebenarnya. Meluangkan waktu untuk kegiatan fisik atau olahraga, misalnya, bisa menjadi hal yang sangat membantu dalam mengatasi kecanduan game.
Penurunan Performa Akademik
Sudah menjadi rahasia umum bahwa bermain game dapat mengganggu performa akademik seseorang. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan hal ini adalah kecanduan game yang membuat pengguna lupa waktu, kurang tidur, dan pengalaman stres yang dialami saat bermain game. Selain itu, bermain game juga dapat mempengaruhi konsentrasi seseorang dalam belajar.
Penurunan kualitas kinerja akademik tentu sangat memprihatinkan, terutama bagi para pelajar dan mahasiswa yang seharusnya fokus pada pendidikan mereka. Keasikan bermain game membuat sebagian besar waktu dan tenaga terbuang sia-sia, sehingga mengabaikan promosi belajar yang akan membuat performa akademik mereka meningkat.
Sebagai contoh, kasus kebanyakan pelajar di Indonesia yang sering kali lupa mengumpulkan tugas dan merasa kesulitan dalam mengerjakan soal ujian. Kegiatan bermain game yang terus-menerus pada malam hari mengakibatkan waktu tidur mereka berkurang drastis, membuat otak tidak cukup istirahat dan akhirnya tidak optimal dalam mengambil keputusan. Padahal tidur cukup sangat penting untuk mendukung kinerja otak dalam berpikir dan belajar.
Selain kurang tidur, waktu yang dihabiskan untuk bermain game juga mengurangi waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar. Pelajar dan mahasiswa harus membagi waktu mereka dengan bijak, antara bermain game dan studi. Namun sangat disayangkan karena kebanyakan dari mereka enggan untuk membatasi diri dalam bermain game dan memfokuskan diri untuk belajar.
Bukan hanya itu, kebanyakan pelajar dan mahasiswa juga malas untuk mencari bahan referensi dan mencari jawaban dengan benar saat mengerjakan tugas. Kebiasaan ini merusak keterampilan dasar mereka dalam mencari informasi yang diperlukan dalam studi mereka.
Prokrastinasi adalah pengalihan dari produktivitas ke aktivitas yang lebih menyenangkan, biasanya bermain game, dan ini sering terjadi pada pelajar dan mahasiswa. Mereka memilih untuk menunda-nunda tugas yang seharusnya dikerjakan pada hari itu juga. Hal ini dapat membuat mereka tertinggal dan tidak bisa menyelesaikan tugas dengan baik.
Ketika pelajar dan mahasiswa terlalu fokus pada game, mereka sangat rentan terhadap stres, kecemasan, dan depresi. Mereka mungkin merasa tertekan ketika tugas harus diselesaikan dengan cepat dan merasa tidak mampu untuk menyelesaikannya. Akibatnya, mereka memilih untuk lebih banyak bermain game daripada belajar dan bekerja.
Ada beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk menghindari penurunan performa akademik akibat kecanduan bermain game. Pertama, para pelajar dan mahasiswa harus membatasi waktu mereka dalam bermain game. Jangan sampai aktivitas ini mengganggu studi mereka. Kedua, mereka harus belajar untuk fokus pada tugas dan meningkatkan keterampilan procrastination mereka. Ketiga, para pelajar dan mahasiswa harus memprioritaskan istirahat yang cukup dan membuat jadwal yang baik.
Terakhir, pihak sekolah atau perguruan tinggi juga dapat mengadakan seminar atau lokakarya tentang dampak negatif dari kecanduan game dan cara mencegahnya. Dengan cara ini, pelajar dan mahasiswa akan lebih memahami bahwa mereka harus memilih antara bermain game atau meningkatkan performa akademik mereka.
Ketergantungan dan Kesulitan Berhenti
Permainan game online memang sangat menarik dan mengasyikkan. Bermain game adalah suatu kegiatan yang pada awalnya hanya dapat mengisi waktu luang saja, tetapi seiring berjalannya waktu, kegiatan ini dapat menyebabkan ketergantungan dan kesulitan untuk berhenti.
Pada saat kita bermain game, efek dari serotonin memberikan perasaan senang dan menyenangkan pada otak, sehingga orang yang kecanduan game online akan merasa tidak sabar untuk terus bermain. Adanya perasaan senang tersebut dapat membuat seseorang merasa sulit untuk berhenti memainkan game.
Keinginan akan kemenangan dan prestasi yang baik pada permainan game online dapat membuat seseorang kecanduan. Dalam hal ini, keinginan tersebut menjadi dorongan untuk terus bermain game meskipun sebenarnya sudah selayaknya berhenti.
Padahal kegiatan bermain game online yang berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif pada kesehatan psikologis dan fisik seseorang. Terlebih lagi jika bermain game online terus-menerus dan menjadi suatu kebiasaan yang sulit dihilangkan.
Adanya ketergantungan pada permainan game online dapat mempengaruhi seseorang pada kegiatan sehari-hari seperti kurang tidur, meninggalkan pekerjaan rumah, hingga pengaruh negatif pada sikap dan kepribadian. Selain itu, kecanduan game online juga dapat membuat seseorang menjadi lebih emosional dan mudah marah.
Kehilangan kontrol diri pada saat bermain game online juga menjadi salah satu kesulitan pada saat ingin berhenti. Pada saat kita bermain game online, efek neurotransmitter dari dopamin menggantikan efek serotonin, yaitu efek yang membuat kita merasa senang dan senyamanan. Hal ini membuat kita sulit untuk berhenti bermain karena merasa terus menerus ingin merasakan efek tersebut.
Berhenti bermain game online memang bukanlah suatu hal yang mudah, terutama pada mereka yang sudah terbiasa dan kecanduan dalam permainan tersebut. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh orang yang ingin berhenti bermain game online, antara lain:
- Menentukan jadwal tertentu untuk bermain dan menuntaskan pekerjaan yang lain terlebih dahulu.
- Hindari menginstal game baru pada gadget atau komputer.
- Mencari kegiatan lain sebagai pengganti bermain game online seperti berolahraga atau memperdalam suatu keterampilan.
Dari semua itu, kita harus meningkatkan kesadaran dan kontrol diri agar kita terhindar dari kecanduan dan dampak negatif bermain game online. Pilihlah kode etik saat bermain game seperti mengatur waktunya dan menghindari game-game yang bersifat membangkitkan emosi. Jangan biarkan kecanduan ini merusak kehidupan kita yang seharusnya lebih bermanfaat.
Potensi Kecanduan dan Resiko Finansial
Main game selama beberapa jam tanpa batas waktu dapat menyebabkan kecanduan. Kecanduan game dianggap sebagai masalah kesehatan yang serius karena dapat mempengaruhi aspek sosial, psikologis, dan bahkan finansial individu. Para pemain cenderung bermain game terus-menerus supaya mendapatkan skor yang lebih tinggi dan lebih baik dari pemain lain serta menyelesaikan permainan sampai ke level tertinggi. Namun, kecanduan game pada kenyataannya bahkan bisa menyebabkan kerugian yang signifikan.
Potensi Kecanduan Game
Potensi kecanduan game akan mempengaruhi aktivitas sehari-hari yang mengarah ke pengalaman yang sangat negatif. Para pemain terkadang rela melewatkan waktu tidur, makan, dan bahkan melupakan kewajiban sehari-hari mereka. Kecanduan game biasanya dimulai ketika pemain merasa terus menerus mengalahkan lawan atau memecahkan tantangan yang tersedia pada suatu permainan.
Para pemain yang kecanduan game akan merasa sangat kecewa dan cemas ketika tidak dapat bermain game selama beberapa waktu. Tanda-tanda ketagihan ini sangat mirip dengan kecanduan obat dan alkohol. Pemain juga dapat menghindari keluarga dan teman-teman karena kecanduan game mereka.
Kecanduan game juga dapat memengaruhi jangka panjang kesehatan mental dan emosional pemain. Hal ini dapat mengarah pada gangguan kecemasan, depresi, dan stres yang parah. Konseling dan pengurangan waktu bermain game adalah satu-satunya cara untuk mengatasi masalah ini.
Resiko Finansial
Main game selama beberapa jam setiap harinya dapat menguras kantong pemain. Banyak game yang memungkinkan pemain membeli fitur atau akses tertentu pada permainan dengan uang sungguhan. Jenis pembayaran ini disebut sebagai pembelian dalam permainan atau “in-app purchase”. Agar dapat mencapai level tertentu pada sebuah permainan, beberapa pemain akan membeli in-app purchase seperti power-up, character baru, atau senjata.
Resiko finansial juga akan sulit terhindar ketika pemain sulit mengendalikan penggunaan uang pada permainan. Beberapa pemain terobsesi untuk membeli game yang baru bahkan mereka telah memiliki game yang belum selesai dimainkan. Hal ini dapat menjadi sebuah kerugian finansial jika pemain kehabisan uang karena terus membeli game atau in-app purchase yang tidak perlu.
Sebagai kesimpulan, kecanduan game dan resiko finansial dapat menyebabkan kerugian yang signifikan pada kehidupan seseorang. Jangan sampai ketagihan game mengambil kendali atas hidupmu dan membawa kamu ke dalam lubang yang lebih dalam. Ingatlah bahwa ada lebih banyak hal yang bisa anda lakukan dalam hidup daripada bermain game. Keluarga, teman-teman, dan karir Anda adalah hal-hal yang lebih berharga bagi kehidupanmu.