Apa itu MBR dan GPT?
Master Boot Record (MBR) dan Guid Partition Table (GPT) adalah standar partisi pada hard disk drive (HDD) atau solid-state drive (SSD). Keduanya adalah metode untuk membuat dan mengorganisasi partisi pada perangkat penyimpanan data, tetapi keduanya memiliki perbedaan dalam cara mereka berfungsi.
MBR adalah metode partisi lama yang digunakan sejak di era DOS. MBR memecah hard drive menjadi beberapa partisi yang berisi informasi tentang lokasi partisi dan sistem operasi yang akan digunakan. MBR menggunakan tabel partisi 64-bit kecil untuk menyimpan informasi dan hanya dapat mendukung 4 partisi primer pada hard disk drive. Partisi tambahan harus ditempatkan dalam partisi primer.
GPT pertama kali diperkenalkan oleh UEFI (Unified Extensible Firmware Interface). GPT adalah sebuah partisi yang lebih baru dan lebih canggih dibanding MBR. GPT lebih fleksibel dari MBR, karena dapat membuat hingga 128 partisi primer. Jumlah partisi GPT juga tidak terbatas pada hard disk drive dan mendukung partisi lebih besar daripada MBR.
Satu perbedaan penting antara MBR dan GPT adalah metode yang mereka gunakan untuk penomoran partisi. Dalam MBR, partisi secara tradisional diberi nomor 1 sampai 4, sedangkan di GPT, setiap partisi diberi nomor unik yang disebut GUID.
Ketika memutuskan untuk mengubah partisi dari MBR ke GPT, penting untuk mengetahui konfigurasi disk saat ini dan orang yang sedang menggunakannya. Ada juga beberapa langkah yang harus diambil untuk mengoptimalkan konversi dan memastikan tidak ada data yang hilang.
Mengapa Perlu Mengubah MBR ke GPT?
Master Boot Record (MBR) dan GUID Partition Table (GPT) adalah dua skema partisi yang digunakan di komputer untuk mengatur bagaimana data disimpan pada hard drive. MBR telah berumur panjang sejak diperkenalkan dalam BIOS IBM PC pada tahun 1983 dan digunakan hingga saat ini, sedangkan GPT adalah teknologi yang lebih baru yang diperkenalkan pada tahun 2000-an dengan UEFI dan menggantikan MBR di beberapa situasi seperti di hard drive berkapasitas besar. Saat ini, banyak pengguna PC yang mengaitkan MBR dengan sistem operasi 32-bit dan GPT dengan sistem operasi 64-bit. Namun, mengapa perlu mengubah MBR ke GPT?
Mendukung Partisi Besar
Salah satu alasan utama untuk mengubah MBR ke GPT adalah kemampuan untuk mendukung partisi besar yang dibutuhkan oleh hard drive modern. MBR memperbolehkan hingga empat partisi di hard drive, dengan setiap partisi yang dapat mencapai maksimum 2 terabyte (TB) dalam ukuran. Ketika hard drive berkapasitas besar menjadi lebih umum, 2 TB untuk setiap partisi tidak cukup, jadi GPT hadir untuk mengatasi batasan tersebut.
GPT memungkinkan partisi mencapai ukuran hingga 9.4 zettabyte (ZB), yang memungkinkan pemilik komputer untuk memiliki petabytes atau bahkan exabytes ruang penyimpanan yang tersedia pada satu hard drive. Dalam dunia perusahaan, partisi besar sangat penting ketika memindahkan server untuk membuat volume yang memungkinkan pemahaman yang mudah dalam organisasi data terutama jika semua sistem penyimpanan terkait di lokasi aktif.
Lebih Aman dari Korupsi
MBR umumnya dapat diandalkan, tetapi memiliki titik kelemahan, seperti kecilnya ukuran sector dan hanya satu salinan bytes boot. Jika terjadi kerusakan pada boot sector atau corrupt (rusak) karena virus, MBR akan berkendala mengakses data ketika menyaring partisinya. Hal ini dapat cukup signifikan ketika kita memiliki data penting di hard drive yang berdampak pada kerusakan secangkir boot sector.
GPT mengatasi masalah ini dengan menyimpan beberapa salinan header pada bagian hard drive. Jika data rusak, GPT dapat menggunakan salinan cadangan untuk memperbaiki masalah ini. Tidak hanya itu, GPT memiliki kemampuan untuk melakukan check disk dan memperbaiki masalah dari waktu ke waktu secara otomatis dengan dukungan OS.
Lebih Fleksibel
Salah satu fitur GPT yaitu kemampuan untuk memisahkan partisi ke dalam beberapa sektor. Hal ini sangat penting ketika menggunakan hard drive untuk menyimpan data pada sistem operasi komputer sekaligus menyimpan data lain seperti musik, film, dan lain-lain. Memisahkan saja partisi, memudahkan kita untuk melakukan lebih banyak kegiatan tanpa terganggu oleh pemisahan fungsionalitas data, membantu kita untuk mengorganisir datanya lebih mudah lagi ketika dibutuhkan.
Fitur lain yang lebih fleksibel dari GPT yaitu mendukung banyak partisi, lebih dari 128 partisi pada satu hard disk. Beberapa partisi mungkin digunakan untuk berbagai tujuan seperti boot drive recovery, pemasangan lebih dari satu OS, dan kategori lainnya yang hanya mematikan tanpa tercampur.
Migrasi ke Sistem 64-bit
Pada saat OS, Processor, dan partisi memiliki 32-bit, MBR menjadi andalan bagi pengguna. Namun, setelah semua menjadi 64-bit MBR mulai mengalami bias resource ketika mengakses partisi. Oleh karena itu, sangat penting bagi pengguna untuk mempertimbangkan migrasi ke GPT ketika upgrade sistem operasi, processor, atau kapasitas hard drive.
Ketika kita mengutip beberapa alasan yang melangkah ke konklusi bahwa kebanyakan pengguna harus mempertimbangkan mengkonversi MBR ke GPT. Namun, konversi GPT dari MBR sangat memerlukan pemahaman yang baik dalam proses dan mengikuti panduan yang tersedia dengan seksama. Setelah mengkonversi, Anda tidak dapat kembali ke MBR, sehingga sangat penting bahwa Anda memastikan untuk melakukan cadangan yang cukup terlebih dahulu. Setelah menyelesaikan konversi MBR ke GPT, Anda dapat menikmati fleksibilitas dan kapasitas penyimpanan yang lebih besar, pemisahan yang fleksibel untuk data dan lebih banyak lagi.
Langkah-langkah Mengubah MBR ke GPT
MBR (Master Boot Record) dan GPT (GUID Partition Table) adalah dua jenis partisi yang digunakan oleh komputer untuk mengelola penyimpanan data. MBR sudah digunakan sejak era MS-DOS, sementara GPT muncul di era modern dengan ruang penyimpanan yang lebih besar. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara mengubah partisi MBR ke GPT dengan aman dan mudah.
1. Persiapan Sebelum Mengubah Partisi MBR ke GPT
Sebelum melakukan proses konversi dari MBR ke GPT, Anda perlu mempersiapkan beberapa hal berikut ini:
- Backup data: Proses ini mungkin menghapus semua data dari hard drive Anda, jadi pastikan untuk mem-backup data penting Anda terlebih dahulu.
- Cek fitur UEFI: Pastikan komputer Anda mendukung mode boot UEFI, karena GPT hanya dapat digunakan dalam mode boot UEFI. Anda dapat memeriksa UEFI di BIOS setup pada saat booting komputer Anda.
- Siapkan bootable USB: Anda memerlukan bootable USB dengan sistem operasi Windows yang sama dengan yang terpasang di hard drive Anda, untuk memperbaiki boot record pada hard drive.
2. Konversi Partisi MBR ke GPT Menggunakan Disk Management
Berikut adalah langkah-langkah mengubah partisi MBR ke GPT menggunakan Disk Management:
- Buka Disk Management dengan mengetikkan “diskmgmt.msc” di kotak pencarian Start menu.
- Klik kanan pada hard drive yang ingin Anda ubah partisinya, kemudian pilih “Konversi ke GPT Disk”.
- Klik “Yes” untuk konfirmasi konversi.
- Tunggu hingga proses selesai dan konversi sukses.
- Restart komputer Anda.
Setelah proses konversi selesai, semua data pada hard drive Anda akan terhapus. Anda perlu memulai ulang komputer Anda dan memulai instalasi ulang sistem operasi Windows dari bootable USB yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
3. Konversi Partisi MBR ke GPT Menggunakan Command Prompt
Anda juga dapat menggunakan Command Prompt untuk mengonversi partisi MBR ke GPT. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Tekan tombol Windows + X, kemudian pilih “Command Prompt (Admin)”.
- Ketikkan “diskpart” dan tekan Enter.
- Ketikkan “list disk” untuk menampilkan daftar disk yang terhubung ke komputer Anda.
- Pilih disk yang ingin Anda ubah ke GPT dengan mengetik “select disk X”, di mana “X” adalah nomor disk yang ingin Anda ubah.
- Ketikkan “clean” untuk menghapus MBR dan semua partisi pada disk.
- Ketikkan “convert gpt” untuk mengubah partisi ke GPT.
- Tutup Command Prompt dan restart komputer Anda.
Setelah proses konversi selesai, semua data pada hard drive Anda akan terhapus. Anda perlu memulai ulang komputer Anda dan memulai instalasi ulang sistem operasi Windows dari bootable USB yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Demikianlah cara mengubah partisi MBR ke GPT dengan aman dan mudah. Pastikan Anda mempersiapkan semuanya dengan baik sebelum melakukan konversi untuk menghindari kehilangan data yang penting.
Risiko dan hal-hal yang perlu diperhatikan saat mengubah MBR ke GPT
Mengubah MBR menjadi GPT dapat memberikan manfaat yang signifikan pada sistem komputer Anda, tetapi harus diingat bahwa ada beberapa risiko dan perhatian yang harus Anda pertimbangkan sebelum melakukan proses ini. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Kehilangan data
Saat mengonversi MBR ke GPT, akan terjadi perubahan besar pada struktur disk dan tabel partisi yang berpotensi menyebabkan kehilangan data. Sebelum melakukan pengonversian, pastikan untuk mencadangkan semua data penting Anda dengan cara melakukan kloning atau backup.
2. Kompatibilitas BIOS
GPT hanya dapat didukung oleh sistem dengan BIOS UEFI dan bukan BIOS BIOS standar. Oleh karena itu, pastikan bahwa komputer Anda memiliki BIOS UEFI sebelum mencoba mengubah MBR ke GPT atau Anda akan menghadapi masalah inkompatibilitas.
3. Pembuatan partisi
GPT mempertahankan batas partisi yang lebih tinggi dari MBR dan memungkinkan lebih banyak volume lokal untuk partisi. Namun, proses pembuatan partisi dalam GPT lebih rumit dan memerlukan pengetahuan yang lebih dari sistem partisi tradisional.
4. Kemampuan Boot
Jika Anda ingin melakukan konversi MBR ke GPT pada drive sistem, pastikan bahwa sistem operasi Anda dapat melakukan boot dari GPT. Sistem Windows 8 / 8.1 / 10 terbaru adalah versi Windows yang dapat melakukan boot dari GPT. Versi Windows sebelumnya tidak dapat menerapkan boot dari GPT tanpa bantuan dari utilitas khusus, sehingga ini perlu diperhatikan.
Dalam kesimpulannya, mengubah MBR menjadi GPT dapat meningkatkan ukuran partisi yang tersedia dan memberikan manfaat lainnya, meskipun ada risiko kerugian data dan perhatian teknis yang harus Anda pertimbangkan. Pastikan Anda memahami apa yang ingin Anda lakukan dan melakukan backup sebelum mencoba melakukan konversi.
Keuntungan dari Mengubah MBR ke GPT?
Master Boot Record (MBR) dan GUID Partition Table (GPT) adalah dua jenis partisi hard drive untuk menyimpan data di penyimpanan utama komputer Anda. MBR telah digunakan sejak lama dan menjadi standar industri dalam mengelola partition disk. Seiring berjalannya waktu, teknologi semakin maju dan munculnya sistem operasi baru seperti Windows 8 dan 10, maka GPT menjadi lebih disukai sebagai standard disk saat menyimpan data.
1. Kapasitas penyimpanan yang lebih besar
GPT memungkinkan Anda membuat partisi hard drive dengan ukuran lebih besar daripada MBR. MBR hadir dengan batasan 2TB, sedangkan GPT dapat mencapai 9.4 zettabyte (1 zettabyte = 1 triliun gigabyte), yang hampir mustahil tercapai oleh pengguna biasa. Fitur GPT ini membuatnya ideal untuk penggunaan di perusahaan dan organisasi besar yang membutuhkan kapasitas penyimpanan yang tinggi.
2. Kompatibilitas hardware dan sistem operasi yang lebih baik
GPT didukung oleh semua sistem operasi modern, termasuk Windows, Linux, dan Mac. Sementara itu, MBR seringkali memiliki masalah dengan sistem operasi baru dan hardware yang lebih canggih. Jadi, jika Anda ingin menggunakan hard drive lebih dari 2TB dengan sistem operasi atau hardware modern, GPT adalah pilihan yang tepat.
3. Keamanan yang lebih baik
GPT memiliki cadangan MBR, yang menjadikannya lebih tahan terhadap kerusakan boot sector, virus, dan serangan hacker. Selain itu, GPT menggunakan check summing pada header setiap partisi, sehingga memeriksa dan melindungi disk dari kerusakan. Fitur-fitur keamanan ini menjadikan GPT menjadi pilihan yang lebih andal dan aman.
4. Lebih banyak partisi dan mudah memanage
GPT memungkinkan lebih banyak partisi dan lebih mudah untuk memanage nya daripada MBR. MBR memungkinkan hanya 4 partisi pada hard drive, sedangkan GPT memungkinkan hingga 128 partisi pada hard drive. Selain itu, sangat mudah untuk menambahkan atau menghapus partisi dengan GPT.
5. Memungkinkan boot dari disk yang lebih besar
Ketika mem-boot dari hard drive, MBR hanya memungkinkan kapasitas maksimum 2TB, sementara GPT memungkinkan boot dari hard drive hingga 9.4 zettabyte. Jadi, jika Anda ingin menggunakan hard drive lebih besar sebagai disk boot atau drive sistem Anda, GPT akan memungkinkannya.
Kesimpulannya, meskipun MBR masih digunakan secara luas, GPT adalah pilihan yang lebih baik saat datang ke kapasitas, keamanan, kompatibilitas, dan manajemen partisi. Jadi, jika Anda menginginkan kinerja yang lebih unggul untuk boot disk dan sistem operasi Anda, serta kapasitas penyimpanan yang lebih besar, mempertimbangkanlah untuk mengubah partisi hard drive dari MBR ke GPT.