Mengenal Linux dan Android
Sebelum membahas cara menjalankan Linux di Android, alangkah baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu Linux dan Android. Linux merupakan sistem operasi yang bersifat open source atau terbuka, artinya kode-kode programnya tersedia untuk dikembangkan dan dimodifikasi oleh siapa saja. Linux banyak digunakan untuk mengembangkan aplikasi komputer dan server.
Sedangkan Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang khusus untuk perangkat mobile seperti smartphone dan tablet. Android dikembangkan oleh Google dan banyak digunakan oleh berbagai perusahaan teknologi yang memproduksi perangkat mobile. Android juga bersifat open source sehingga para pengembang dapat membuka dan mengembangkan kode-kode program Android secara bebas.
Secara umum, Linux dan Android memiliki beberapa kesamaan dalam hal pengembangan perangkat lunak, yaitu keduanya memiliki kode program yang terbuka dan tersedia untuk dikembangkan oleh siapa saja. Namun, Android lebih ditekankan pada pengembangan perangkat lunak untuk mobile, sedangkan Linux lebih difokuskan pada pengembangan perangkat lunak untuk komputer dan server.
Linux dan Android juga memiliki perbedaan dalam hal penggunaan. Linux lebih banyak digunakan oleh para pengembang dan pemrogram untuk mengembangkan aplikasi komputer dan server, sedangkan Android lebih digunakan oleh pengguna mobile untuk mengakses internet, bermain game, dan melakukan aktivitas sehari-hari lainnya.
Meski begitu, Linux dan Android tetap dapat bekerja bersama-sama dan saling melengkapi. Ternyata, kita bisa menjalankan Linux di Android loh!
Cara Menginstal Linux di Android dengan Linux Deploy
Linux adalah sistem operasi gratis dan open-source yang sudah banyak digunakan di komputer dan server. Namun, siapa sangka bahwa Linux juga bisa dijalankan di smartphone Android? Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menjalankan Linux di Android dengan menggunakan aplikasi Linux Deploy.
Apa itu Linux Deploy?
Linux Deploy adalah sebuah aplikasi gratis yang dapat diunduh dari Google Play Store. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk menginstal Linux di perangkat Android mereka. Linux Deploy memiliki banyak fitur, seperti kemampuan untuk memilih distribusi Linux yang ingin diinstal, mengatur konfigurasi jaringan, memilih kernel dan sebagainya.
Langkah-langkah Menginstal Linux di Android dengan Linux Deploy
Berikut adalah langkah-langkah yang harus diikuti untuk menjalankan Linux di Android menggunakan Linux Deploy:
- Buka aplikasi Linux Deploy di perangkat Android anda
- Pilih “Properties” untuk mengatur ukuran hard disk virtual yang akan digunakan oleh instalasi Linux. Disarankan untuk memilih ukuran minimal 4 GB agar dapat menginstal paket yang lebih besar
- Pilih “Distribution” untuk memilih distribusi Linux yang ingin diinstal. Ada banyak pilihan distribusi yang tersedia, seperti Debian, Ubuntu, dan Fedora. Pilihlah distribusi yang sesuai dengan kebutuhan Anda
- Pilih “Install” untuk menginstal distribusi Linux yang telah dipilih. Linux Deploy akan mengunduh paket-paket yang dibutuhkan dari internet dan menginstalnya di perangkat Android. Hal ini bisa memakan waktu cukup lama tergantung pada kecepatan internet dan ukuran instalasi
- Jika sudah selesai, pilih “Start” untuk mulai menjalankan Linux di perangkat Android anda. Aplikasi ini akan membuka konsol shell, dimana Anda dapat menjalankan perintah Linux seperti di komputer
Kesimpulan
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kita dapat dengan mudah menjalankan Linux di smartphone Android kita. Hal ini dapat berguna bagi para pengembang dan pengguna yang memerlukan akses ke lingkungan Linux di perangkat seluler mereka. Namun, perlu diingat bahwa menjalankan Linux di perangkat Android dapat memakan banyak sumber daya, terutama ruang penyimpanan dan pemrosesan. Oleh karena itu, pastikan perangkat Android Anda memiliki kapasitas yang cukup untuk menjalankan kedua sistem operasi secara bersamaan.
Konfigurasi Awal Setelah Menjalankan Linux di Android
Setelah kamu berhasil menjalankan Linux di Android, tentunya kamu memerlukan beberapa pengaturan awal agar bisa sepenuhnya mengakses sistem operasi tersebut. Berikut adalah beberapa konfigurasi awal yang perlu kamu atur setelah menjalankan Linux di Android.
1. Memperbarui Repository Linux
Setelah kamu berhasil masuk ke dalam Linux di Android, langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah memperbarui repository Linux. Caranya dengan membuka terminal Linux dan mengetikan perintah “sudo apt-get update”. Kemudian, tunggu hingga proses pembaruan selesai dan sistem operasi siap digunakan untuk menginstal aplikasi atau paket lainnya.
2. Mengatur Tampilan Linux
Setelah memperbarui repository Linux, selanjutnya kamu bisa mengatur tampilan Linux yang lebih sesuai dengan keinginanmu. Kamu bisa memasang tema Linux atau mencari tata letak yang kamu sukai. Ada banyak tema Linux yang bisa kamu unduh secara gratis melalui repositori Linux, seperti tema ikon, tema tampilan, dan sebagainya. Kamu cukup mengetikkan perintah “sudo apt-get install [nama tema]” untuk menginstal tema yang diinginkan.
Selain itu, kamu bisa mengatur tata letak desktop untuk memaksimalkan penggunaan ruang dan memudahkan navigasi. Contohnya, mengubah ikon aplikasi, menambahkan shortcut, mengatur ukuran font, atau mengganti wallpaper. Kamu bisa melakukannya dengan mudah melalui pengaturan desktop seperti GNOME Tweak Tool atau Unity Tweak Tool.
3. Menginstal Aplikasi Wajib
Setelah mengatur tampilan Linux, selanjutnya kamu harus menginstal aplikasi wajib yang diperlukan untuk memaksimalkan penggunaan Linux. Beberapa aplikasi wajib yang perlu kamu instal adalah peramban web seperti Google Chrome, editor teks seperti Atom atau Sublime, media player seperti VLC, dan paket office seperti LibreOffice atau OpenOffice. Kamu bisa menginstal aplikasi tersebut melalui terminal Linux dengan mengetikkan perintah “sudo apt-get install [nama aplikasi]”.
4. Membuat Backup Data Sistem
Setelah mengatur tampilan Linux dan menginstal aplikasi wajib, jangan lupa untuk membuat backup data sistem. Backup data sistem diperlukan untuk mengamankan data penting kamu, seperti dokumen, file musik atau video, maupun file penting lainnya. Kamu bisa menggunakan aplikasi backup seperti Deja Dup atau Back In Time untuk membuat backup data sistem dengan mudah. Aplikasi ini akan membuat salinan data di hard drive eksternal atau cloud storage seperti Google Drive atau Dropbox.
Itulah beberapa konfigurasi awal yang perlu kamu lakukan setelah berhasil menjalankan Linux di Android. Dengan mengatur tampilan Linux, menginstal aplikasi wajib, dan membuat backup data sistem, kamu akan memaksimalkan penggunaan Linux pada perangkat Android kamu. Selamat mencoba!
Keuntungan dan Kekurangan Menjalankan Linux di Android
Linux merupakan salah satu sistem operasi yang sering digunakan pada komputer. Namun, kini Linux dapat dijalankan pada perangkat mobile seperti Android. Terdapat berbagai jenis aplikasi yang dapat digunakan untuk mengoperasikan Linux di Android. Pada artikel ini, akan dibahas tentang keuntungan dan kekurangan menggunakan Linux di Android.
Keuntungan Menjalankan Linux di Android
1. Kompatibilitas yang baik.
Linux dapat dijalankan di berbagai jenis perangkat dan memiliki kemampuan untuk mem-bypass beberapa set standar yang diatur oleh produsen. Dengan menggunakan Linux pada perangkat Android kita, interaksi menjadi lebih mudah dan lebih fleksibel.
2. Performa dan keamanan yang lebih baik.
Linux dikenal kuat dan stabil. Keamanan terhadap virus dan malware pada Linux juga terbilang tinggi. Oleh karena itu, menggunakan Linux pada perangkat Android juga membawa manfaat dalam hal kinerja dan keamanan.
3. Dukungan Komunitas.
Linux merupakan sistem operasi open-source, yang berarti penggunaannya untuk tujuan pribadi atau bisnis tidak dikenakan biaya lisensi. Selain itu, Linux juga memiliki komunitas yang besar dan aktif yang menyediakan dukungan teknis dan sumber daya pengembangan aplikasi.
4. Banyaknya aplikasi yang tersedia.
Linux memiliki berbagai aplikasi yang tersedia di pasar aplikasi Android. Dari aplikasi produktivitas hingga aplikasi pemrograman, Linux dapat mengakomodasi kebutuhan penggunanya.
Kekurangan Menjalankan Linux di Android
1. Kompatibilitas aplikasi.
Tidak semua aplikasi pada Linux dapat bekerja dengan baik pada perangkat Android. Sebagian aplikasi malah tidak bisa dijalankan sama sekali pada sistem operasi pada Android.
2. Membutuhkan keahlian dan keterampilan teknis.
Linux memiliki tantangan tersendiri dibanding sistem operasi lainnya. Selain membutuhkan pengetahuan tentang sistem operasi, pengguna perlu membiasakan diri dengan alat dan fitur baru yang dimilikinya. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan teknis dapat menyulitkan pengguna pengguna Linux di Android.
3. Memerlukan waktu dan usaha untuk mengonfigurasi.
Sebelum menggunakan Linux di Android, pengguna perlu mengkonfigurasi beberapa pengaturan pada perangkat Android miliknya agar dapat berjalan dengan baik. Pengguna harus mempersiapkan waktu dan usaha yang cukup untuk dapat melakukan konfigurasi agar dapat menikmati fungsi Linux pada perangkat Android.
4. Resiko yang lebih besar dalam mengedit sistem.
Pada Android, ketika mengedit sistem dapat menyebabkan perangkat menjadi tidak stabil. Hal ini juga berlaku ketika menggunakan Linux di Android. Resiko dari mengedit sistem pada perangkat Android menjadi lebih besar, sehingga pengguna harus berhati-hati ketika melakukan perubahan tata letak dan pengaturan sistem.
5. Rendahnya dukungan resmi.
Linux pada Android bukanlah fitur bawaan Android. Oleh karena itu, pengguna biasanya harus mencari dan mengunduh aplikasi tambahan untuk dapat menggunakan Linux pada perangkat Android. Selain itu, dukungan resmi dari pengembang Android biasanya lebih rendah dibandingkan dengan sistem operasi lainnya.
Dalam keseluruhan, menggunakan Linux di Android memiliki keuntungan dan kekurangan tersendiri. Sebelum menggunakannya, pengguna harus mempertimbangkan kebutuhannya dan memilih aplikasi yang paling sesuai untuk penggunaan Linux di perangkat Android miliknya.