Apa itu Secure Boot pada Komputer?
Secure Boot adalah teknologi keamanan yang digunakan pada komputer modern untuk mencegah perangkat lunak yang tidak sah atau berbahaya dapat dimuat saat booting. Dalam kata lain, Secure Boot menghalangi sistem operasi atau perangkat lunak boot lainnya dari booting pada komputer jika tidak memiliki kunci pengajuan yang dapat dipercaya. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah perangkat lunak jahat seperti virus, perangkat lunak berbahaya, dan rootkit dapat menjalankan diri mereka sendiri sejak awal dan mengambil kendali sistem.
Secure Boot adalah fitur keamanan yang sangat penting untuk menjaga keamanan pada komputer. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak pemilik komputer yang lebih memilih untuk mengaktifkan Secure Boot pada komputernya untuk melindungi dari serangan perangkat lunak berbahaya.
Meskipun Secure Boot bermanfaat untuk melindungi sistem dari perangkat lunak berbahaya, terkadang kita membutuhkan untuk mematikannya pada saat instalasi sistem operasi. Pada artikel ini akan membahas bagaimana cara mematikan Secure Boot di komputer.
Mengapa perlu Mematikan Secure Boot
Beberapa perangkat lunak atau sistem operasi akan mengharuskan Secure Boot dinonaktifkan pada saat instalasi. Terkadang saat kamu ingin menginstal sistem operasi Linux atau versi lama dari Windows, kamu perlu mematikan Secure Boot terlebih dahulu agar dapat menginstal sistem operasi tersebut.
Kadang-kadang, perangkat lunak atau driver yang diunduh dari situs web resmi atau tidak resmi mungkin tidak memiliki tanda tangan digital yang diperlukan untuk mendapatkan sertifikat kunci pengajuan kepercayaan yang diperlukan oleh Secure Boot. Dalam kasus seperti itu, kamu harus mematikan Secure Boot untuk menginstal perangkat lunak atau driver tersebut.
Cara Mematikan Secure Boot
Secara umum, untuk mematikan Secure Boot kamu perlu mengikuti langkah-langkah berikut:
- Buka menu pengaturan di komputer kamu.
- Pilih opsi keamanan.
- Cari Secure Boot dan opsi untuk mengubahnya.
- Keadaan Secure Boot harus dinonaktifkan dari “aktif” ke “tidak aktif” atau “disable”
- Selanjutnya, simpan pengaturan dan keluar dari menu pengaturan BIOS atau UEFI.
- Selanjutnya, kamu dapat menginstal sistem operasi atau perangkat lunak baru.
Namun, metode untuk mematikan Secure Boot pada setiap komputer sedikit berbeda. Beberapa produsen BIOS dan UEFI memerlukan kamu untuk memasukkan kata sandi untuk mematikan Secure Boot. Untuk alasan yang sama, langkah-langkah perubahan pengaturan Secure Boot pada BIOS dan UEFI dapat bervariasi tergantung pada produsen dan model.
Jika kamu mengalami kesulitan mengakses pengaturan BIOS atau UEFI pada komputer kamu, kamu mungkin perlu mencari instruksi khusus untuk mereset password UEFI atau BIOS atau menemukan kombinasi tombol yang digunakan untuk mengakses pengaturan pada komputer kamu
Kesimpulan
Meskipun Secure Boot adalah fitur keamanan yang sangat penting pada komputer, terkadang kamu perlu untuk mematikannya untuk menginstal sistem operasi atau perangkat lunak yang tidak dioptimalkan dengan fitur ini. Jika kamu mengalami kesulitan untuk mematikan Secure Boot, pastikan kamu mencari petunjuk penghapusan Secure Boot terperinci untuk model komputer kamu. Semoga informasi yang telah disampaikan dapat membantu kamu untuk mematikan Secure Boot pada komputer kamu.
Cara Mematikan Secure Boot pada BIOS UEFI
Jika kamu ingin menginstal sistem operasi atau perangkat lunak pada komputer yang menggunakan BIOS UEFI, kemungkinan besar kamu akan mendapatkan masalah Secure Boot. Secure Boot adalah fitur keamanan yang mencegah pengguna untuk memuat perangkat lunak yang tidak dikenal dan tidak aman pada sistem. Namun, terkadang kamu perlu mematikan fitur Secure Boot agar komputer dapat memuat perangkat lunak yang ingin kamu instal. Berikut adalah panduan cara mematikan Secure Boot pada BIOS UEFI:
1. Masuk ke BIOS/UEFI
Pertama-tama, kamu perlu masuk ke BIOS/UEFI pada komputer. Caranya berbeda-beda pada setiap merek dan model, namun biasanya kamu bisa mengakses BIOS/UEFI dengan menekan tombol khusus saat komputer baru saja dinyalakan. Umumnya tombol tersebut adalah Esc, Delete, F2, F10, atau F12. Cobalah salah satu atau beberapa tombol tersebut secara bergantian, hingga kamu berhasil masuk ke BIOS/UEFI.
2. Cari Opsi Secure Boot
Setelah berhasil masuk ke BIOS/UEFI, cari opsi Secure Boot. Lokasinya bisa berbeda-beda pada setiap merek dan model, namun biasanya opsi tersebut terletak pada menu Security, Boot, atau Authentication. Pada umumnya, opsi Secure Boot berguna untuk mencegah malware terinstall pada komputer. Namun jika ingin menginstal sistem operasi atau perangkat lunak baru pada sistem, maka kamu perlu mematikan opsi Secure Boot.
3. Matikan Opsi Secure Boot
Setelah menemukan opsi Secure Boot, pilih opsi tersebut, lalu ubah statusnya menjadi disabled atau off. Beberapa BIOS/UEFI memerlukan kamu untuk memasukkan password administrator sebelum mematikan Secure Boot. Pastikan kamu memiliki password tersebut sebelum mematikan opsi Secure Boot. Untuk menyimpan perubahan, kamu harus menekan tombol Save atau OK pada BIOS/UEFI. Setelah itu, kamu sudah berhasil mematikan Secure Boot pada BIOS UEFI.
Dalam kesimpulannya, untuk mematikan Secure Boot pada BIOS/UEFI, kamu perlu masuk ke BIOS/UEFI pada komputer, cari opsi Secure Boot yang biasanya terletak pada menu Security, Boot, atau Authentication, lalu matikan opsi Secure Boot dengan mengubah statusnya menjadi disabled atau off. Pastikan kamu menyimpan perubahan dengan mencetak tombol Save atau OK pada BIOS/UEFI. Dengan menonaktifkan Secure Boot, kamu dapat memuat perangkat lunak atau sistem operasi yang kamu inginkan pada komputer. Namun kamu juga perlu memastikan keamanan sistem dari malware atau virus.
Cara Mematikan Secure Boot pada BIOS Legacy
Secure Boot adalah fitur keamanan dari BIOS UEFI (Unified Extensible Firmware Interface) yang membantu mencegah booting OS dari perangkat yang tidak sah. Secure Boot memperbesar kemungkinan jika ada malware atau pengguna yang tidak sah akan mencoba menginstal OS pada komputer. Namun, beberapa pengguna mungkin tidak ingin menggunakan fitur ini karena beberapa alasan, seperti menginstal sistem operasi lama atau tidak mendukung Secure Boot. Artikel ini akan memberi tahu Anda cara mematikan Secure Boot pada BIOS Legacy.
1. Masuk ke BIOS Legacy
Pertama-tama, Anda perlu masuk ke BIOS Legacy pada komputer Anda. Caranya adalah dengan menekan tombol yang sesuai untuk masuk ke BIOS saat komputer sedang melakukan booting. Biasanya tombolnya adalah F2, F8, F10 atau Del. Agar lebih pasti, bisa coba browsing di internet tentang cara masuk ke BIOS komputer Anda.
2. Temukan opsi Secure Boot
Setelah masuk ke BIOS Legacy, temukan opsi Secure Boot. Cara menjelajah ke dalamnya mungkin berbeda-beda di setiap BIOS, jadi coba cari opsi yang mirip dengan “Boot”, “Security”, “Advanced”, “UEFI Firmware Settings”, atau “Authentication”. Cari yang bisa diubah-ubah (biasanya warnanya mencolok).
3. Matikan Secure Boot
Selanjutnya, setelah Anda menemukan opsi Secure Boot, pilih opsi “Disable”. Namun, cara untuk mematikan Secure Boot mungkin sedikit berbeda di setiap BIOS. Ada beberapa BIOS yang perlu memasukkan password untuk menonaktifkannya.
4. Simpan dan Keluar
Saat Anda telah berhasil mematikan Secure Boot, jangan lupa untuk menyimpan pengaturannya. Klik “Save” atau “Apply” untuk memastikan pengaturan yang Anda lakukan di BIOS diaktifkan. Setelah itu, keluar dari BIOS dan lanjutkan ke proses booting.
5. Restart komputer
Sekarang, Anda sudah berhasil mematikan Secure Boot di BIOS Legacy. Restart komputer Anda untuk mengaktifkan pengaturan yang baru saja Anda ubah. Pastikan Anda telah memberi izin bagi sistem operasi atau USB drive untuk memboot di komputer Anda.
Kesimpulan
Secure Boot adalah fitur keamanan yang berguna pada BIOS UEFI, tetapi kadang-kadang Anda memerlukan untuk mematikannya untuk bisa install sistem operasi lama atau sistem operasi yang tidak mendukung Secure Boot. Mudah saja untuk mematikan Secure Boot pada BIOS Legacy asalkan Anda tahu bagaimana cara masuk ke BIOS, menemukan opsi Secure Boot, dan mematikannya.
Tips:
- Beri password untuk memastikan bahwa pengaturan BIOS aman dan tidak dapat diubah oleh orang lain.
- Selalu jaga keamanan komputer Anda. Secure Boot hanya salah satu fitur keamanan yang sesuai untuk digunakan di BIOS UEFI.
Mengatasi Masalah Setelah Mematikan Secure Boot
Jika Anda sudah mematikan Secure Boot pada PC atau laptop Anda, namun mengalami beberapa masalah, kami sudah merangkum beberapa tips agar Anda dapat mengatasi masalah tersebut.
1. Bootloop
Bootloop adalah kondisi ketika PC atau laptop mendefinisikan ulang booting secara terus menerus, sehingga komputer Anda tidak bisa masuk ke desktop. Ini bisa jadi karena kegagalan instalasi sistem operasi, virus, atau software yang tidak kompatibel dengan hardware PC atau laptop Anda. Untuk mengatasi bootloop pada PC atau laptop, Anda dapat melakukan beberapa hal seperti berikut:
- Boot ke Safe Mode untuk melihat dan memperbaiki masalah
- Gunakan disk utilitas seperti CHKDSK atau Disk Utility untuk memperbaiki hard disk
- Reinstal sistem operasi
2. Perangkat Keras Tidak Terdeteksi
Saat Anda mengatur Secure Boot, sistem memeriksa perangkat keras pada PC atau laptop Anda. Jika ada perangkat keras yang tidak terdeteksi, Secure Boot tidak akan memungkinkan Anda untuk booting ke desktop. Untuk mengatasi masalah ini, Anda dapat melepaskan perangkat keras tambahan dan hanya menggunakan perangkat keras utama seperti keyboard, mouse, monitor, dan hard disk agar perangkat keras utama dapat terdeteksi oleh sistem operasi. Anda juga dapat mencoba memperbarui driver perangkat keras.
3. Masalah Keamanan
Ketika Anda mematikan Secure Boot, ini akan meningkatkan kecepatan booting PC atau laptop Anda, namun hal ini juga mengurangi keamanan sistem Anda. Jika Anda mematikan Secure Boot, pastikan Anda hanya menginstal software yang Anda kenal dan dipercayai. Selalu gunakan software antivirus dan firewall yang up to date untuk mencegah serangan malware.
4. Overclocking Gagal
Overclocking adalah teknik untuk meningkatkan kinerja hardware dengan meningkatkan clock speed. Namun, overclocking dapat memiliki efek samping seperti overheating dan kegagalan system. Jika Anda mematikan Secure Boot, ini bisa memungkinkan Anda untuk meningkatkan clock speed CPU, namun hal ini juga meningkatkan risiko overclocking gagal. Jangan terlalu bersemangat ketika meningkatkan clock speed dan pastikan PC atau laptop Anda dalam kondisi yang baik sebelum memulai overclocking.
5. Komputer Me-reset Ulang Pengaturan BIOS Setelah Dihidupkan
Jika PC atau laptop Anda me- reset ulang pengaturan BIOS setelah dihidupkan, ini bisa jadi disebabkan oleh beberapa hal seperti kegagalan pada hardware, baterai CMOS yang lemah atau habis, atau malware. Untuk mengatasinya, Anda dapat mencoba mengganti baterai CMOS dan memperbarui BIOS ke versi terbaru. Jangan lupa juga untuk selalu backup setting BIOS Anda agar lebih mudah untuk dipulihkan pada saat Anda mengalami masalah di kemudian hari.