Tidak Menyesuaikan Surat Lamaran dengan Posisi yang Dilamar
Saat menulis surat lamaran, salah satu kesalahan umum yang sering terjadi adalah tidak menyesuaikan surat lamaran dengan posisi yang dilamar. Ini bisa terjadi akibat kurangnya pengetahuan tentang posisi tersebut atau kegagalan dalam melakukan riset sebelumnya. Akibatnya, surat lamaran yang ditulis tidak relevan dan tidak memuaskan hati HRD atau penerima lamaran. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam menyesuaikan surat lamaran dengan posisi yang dilamar, antara lain:
Mengetahui posisi yang dilamar
Hal pertama yang harus dilakukan adalah memastikan kamu memiliki pengetahuan yang cukup tentang posisi yang dilamar. Baca deskripsi pekerjaan dan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut. Perhatikan juga keterampilan yang diperlukan dan tanggung jawab yang harus dilakukan. Dengan memahami posisi tersebut, kamu dapat menyesuaikan isi surat lamaran dengan baik dan menunjukkan bahwa kamu memang cocok untuk posisi yang dilamar.
Menunjukkan bahwa kamu memahami perusahaan
Perusahaan pasti ingin menerima karyawan yang serius dan memiliki minat terhadap perusahaan tersebut. Oleh karena itu, kamu harus menunjukkan dalam surat lamaran bahwa kamu memahami perusahaan tersebut, misalnya mengetahui visi dan misi perusahaan, bagaimana perusahaan itu bekerja, dan hal-hal lain yang menarik minatmu untuk bergabung dengan perusahaan tersebut. Ini juga dapat meningkatkan kesempatanmu untuk diterima.
Menyesuaikan keahlian dengan posisi yang dilamar
Satu hal lagi yang harus diperhatikan adalah menyelaraskan keahlianmu dengan posisi yang dilamar. Berikan informasi sejelas mungkin tentang keahlian apa yang kamu miliki dan bagaimana kemampuanmu dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Hal ini dapat menunjukkan bahwa kamu memang cocok untuk pekerjaan tersebut dan memiliki kemampuan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Namun, jangan berlebihan dalam menampilkan kemampuanmu, karena bisa mengundang keraguan.
Menyesuaikan gaya dan format surat lamaran
Selain isi surat lamaran, kamu juga perlu menyesuaikan gaya dan format surat lamaran sesuai dengan posisi yang dilamar. Misalnya, jika kamu melamar untuk posisi di bidang kreatif, kamu dapat menunjukkan kreativitasmu dengan menulis surat lamaran dengan lebih sederhana, tetapi menarik dan memukau HRD atau penerima lamaran. Sebaliknya, jika kamu melamar untuk pekerjaan yang memerlukan keseriusan dan keprofesionalan, maka kamu perlu menulis surat lamaran dengan gaya yang lebih serius dan profesional. Menyesuaikan gaya dan format surat lamaran dapat membuat suratmu terlihat lebih menarik dan menarik perhatian HRD atau penerima lamaran.
Itulah beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam menyesuaikan surat lamaran dengan posisi yang dilamar. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, kamu dapat menulis surat lamaran yang lebih relevan, menarik, dan memuaskan hati HRD atau penerima lamaran. Selamat mencoba!
Terlalu Banyak Mengutip Pengalaman atau Prestasi yang Tidak Relevan
Saat menulis surat lamaran kerja, terkadang kita terpancing untuk menunjukkan sebanyak-banyaknya pengalaman dan prestasi yang pernah kita capai. Namun, sayangnya tidak semua pengalaman dan prestasi tersebut relevan dengan posisi yang kita lamar. Hal ini tentu akan mempengaruhi citra kita di mata pencari kerja.
Ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan dalam hal mengutip pengalaman atau prestasi yang tidak relevan. Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah terlalu mencantumkan pengalaman atau prestasi yang tidak berhubungan sama sekali dengan posisi yang kita lamar. Misalnya, jika kita melamar posisi sebagai akuntan, sebaiknya kita tidak mencantumkan pengalaman ketika kita pernah menjadi ketua OSIS di SMA, kecuali pengalaman tersebut memang relevan.
Kelebihan mengutip banyak pengalaman atau prestasi yang tidak relevan adalah kita akan terlihat kurang fokus dan tidak mengerti apa yang sebenarnya dicari oleh perusahaan untuk posisi yang kita lamar. Selain itu, hal tersebut juga akan memakan tempat yang cukup banyak di dalam surat lamaran dan membuat pembaca merasa bosan dengan membaca daftar pengalaman dan prestasi yang tidak relevan.
Bukan berarti kita tidak bisa mengutip pengalaman atau prestasi yang tidak 100% relevan dengan posisi yang kita lamar. Namun, sebaiknya kita mencantumkannya dengan hati-hati dan periksa apakah pengalaman atau prestasi tersebut memiliki nilai tambah untuk posisi yang kita lamar atau tidak.
Bagaimana jika kita benar-benar tidak memiliki banyak pengalaman atau prestasi yang relevan dengan posisi yang kita lamar? Kita masih bisa memaksimalkan apa yang kita miliki. Sebagai contoh, jika kita memiliki pengalaman kerja sebagai marketing di industri makanan dan ingin melamar posisi sebagai marketing di industri farmasi, kita bisa menonjolkan kemampuan kita dalam bidang pemasaran dan mengelola produk. Selain itu, kita juga bisa memberikan contoh bagaimana kita bisa menyesuaikan diri dengan industri yang berbeda dengan mempelajari produk-produk yang dihasilkan dan mengenali karakteristik pasar.
Hal yang perlu diingat saat mengutip pengalaman atau prestasi dalam surat lamaran adalah mempertimbangkan relevansinya dengan posisi yang kita lamar. Jangan sampai kita terjebak dalam kesalahan mencantumkan pengalaman atau prestasi yang tidak relevan dan membuat citra kita di mata pencari kerja terganggu.
Untuk menghindari kesalahan mencantumkan pengalaman atau prestasi yang tidak relevan, kita bisa melakukan research terlebih dahulu tentang posisi yang kita lamar dan kebutuhan perusahaan untuk posisi tersebut. Dengan begitu, kita bisa mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan oleh perusahaan dan memilih pengalaman atau prestasi yang relevan untuk dicantumkan dalam surat lamaran.
Kesimpulannya, terlalu banyak mengutip pengalaman atau prestasi yang tidak relevan akan mempengaruhi citra kita di mata pencari kerja. Sebaiknya, kita hanya mencantumkan pengalaman atau prestasi yang relevan dengan posisi yang kita lamar dan mengutipnya dengan hati-hati. Jika kita benar-benar tidak memiliki banyak pengalaman atau prestasi yang relevan, kita bisa menonjolkan kemampuan kita dan mempertimbangkan bagaimana kita bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
Tidak Menyusun Kalimat yang Jelas dan Tepat
Menyusun kalimat yang jelas dan tepat adalah hal yang sangat penting dalam menulis surat lamaran kerja. Karena kalimat yang jelas dan tepat akan membuat surat lamaran kerja yang Anda buat mudah dimengerti oleh pihak yang membaca. Tidak jarang seseorang yang menerapkan cara menulis kalimat yang kurang tepat akan membuat surat lamaran kerja yang dihasilkan terlihat tidak profesional. Berikut adalah beberapa kesalahan umum dalam penyusunan kalimat dalam surat lamaran kerja.
Kalimat Baku Atau Formal yang Berlebihan
Ketika menulis surat lamaran kerja, sebaiknya hindari menggunakan kalimat baku atau formal yang berlebihan. Sebab, menggunakan kalimat yang terlalu kaku bisa membuat surat lamaran kerja Anda terlihat membosankan dan sulit dimengerti. Oleh karena itu, Anda perlu memperhatikan bahasa yang digunakan agar tetap sesuai dengan etika penulisan surat lamaran kerja, namun tidak kaku. Sebaiknya, gunakan bahasa yang ringkas, jelas, dan mudah dimengerti.
Contohnya, alih-alih menggunakan ungkapan “dengan hormat yang sebesar-besarnya…”, sebaiknya gunakan ungkapan “dengan hormat”. Hal ini akan membuat surat lamaran kerja yang Anda buat mudah dipahami dan terkesan lebih ramah ketika dibaca oleh pihak HRD.
Menggunakan Bahasa Inggris Secara Berlebihan
Saat ini, banyak orang yang menganggap bahwa penggunaan bahasa Inggris secara berlebihan di dalam surat lamaran kerja akan membuatnya terkesan lebih profesional. Namun, sebenarnya hal tersebut justru dapat menjadi sebuah kesalahan. Terutama apabila Anda tidak terbiasa menggunakan bahasa Inggris.
Hal ini seringkali membuat surat lamaran kerja yang Anda buat terkesan kaku atau justru menjadi salah dalam pemilihan kata dan padanan katanya. Oleh karena itu, sebaiknya hindari penggunaan bahasa Inggris yang berlebihan, terutama jika Anda tidak mahir dalam penggunaannya. Pakailah bahasa Indonesia yang sederhana, jelas dan mudah dimengerti.
Memakai Kalimat Yang Terlalu Panjang
Ketika menulis surat lamaran kerja, sebaiknya hindari penggunaan kalimat yang terlalu panjang dan rumit. Kalimat yang terlalu panjang akan membuat isi pesan dalam surat lamaran kerja jadi susah dipahami oleh pihak yang membacanya. Sebaiknya, buatlah kalimat dalam surat lamaran kerja singkat namun tetap padat dan mudah dipahami. Caranya adalah dengan membuat kalimat utama, yang mengandung informasi terpenting tentang diri Anda, kemudian diikuti dengan kalimat pendukung lainnya.
Contohnya, alih-alih menulis “Saya adalah seseorang yang memiliki pengalaman luas dalam dunia pekerjaan, yang pada saat sekarang ini sedang mencari pekerjaan dengan gaji yang tinggi, jadi saya sangat membutuhkan pekerjaan ini dan pasti akan bekerja keras untuk mencapai tujuan yang sama dengan perusahaan ini”, Anda bisa menulisnya dengan kalimat yang lebih sederhana seperti “Saya memiliki pengalaman kerja yang luas dan sangat tertarik untuk bekerja di perusahaan ini”.
Dengan menerapkan kaidah-kaidah menulis kalimat yang benar, maka surat lamaran kerja Anda akan lebih terlihat profesional dan berkesan. Oleh karena itu, pastikan bahwa kalimat dalam surat lamaran kerja Anda mudah dipahami dan menarik perhatian pembaca.
Mengabaikan Kesalahan Tatabahasa dan Ejaan
Menerima panggilan wawancara kerja merupakan impian setiap pencari kerja. Oleh karena itu, banyak di antara mereka yang menjalani berbagai tahap seleksi dan mengirimkan surat lamaran kerja agar berhasil mendapatkan pekerjaan yang diimpikan. Namun, seringkali surat lamaran yang dikirimkan justru tidak sesuai dengan harapan perusahaan akibat kesalahan dalam penulisan dan pengiriman surat lamaran tersebut.
Kesalahan dalam penulisan surat lamaran kerja dapat bersumber dari berbagai faktor, seperti kurangnya pengetahuan tentang tata bahasa dan ejaan. Padahal, perusahaan hanya akan menerima calon pelamar yang memiliki kemampuan menulis dengan baik dan benar. Oleh karena itu, calon pelamar harus memastikan bahwa surat lamaran yang ia kirimkan tidak terdapat kesalahan tata bahasa dan ejaan.
Berikut ini adalah beberapa kesalahan umum dalam tata bahasa dan ejaan pada surat lamaran kerja dan cara untuk menghindarinya agar surat lamaran kerja Anda terlihat profesional dan menarik perhatian perusahaan.
1. Kesalahan ejaan kata atau nama perusahaan
Kesalahan ejaan kata atau nama perusahaan menjadi kesalahan yang paling sering terjadi pada surat lamaran kerja. Kesalahan seperti ini dapat membuat Anda terlihat kurang serius dan kurang memperhatikan detail pada saat mengirimkan surat lamaran.
Untuk menghindari kesalahan ejaan tersebut, perhatikan ejaan kata atau nama perusahaan dengan baik dan teliti sebelum mengirimkan surat lamaran kerja. Pastikan bahwa ejaan yang Anda gunakan benar dan sesuai dengan ejaan yang terdapat dalam website resmi perusahaan. Dalam hal ini, jika Anda ragu, pastikan untuk melakukan verifikasi ejaan dari perusahaan tersebut.
2. Penggunaan kata baku
Pada umumnya, surat lamaran kerja harus ditulis menggunakan bahasa baku dengan gaya penulisan formal. Meskipun begitu, Anda juga harus memperhatikan bahwa setiap perusahaan memiliki kebijakan atau standar bahasa yang berbeda-beda.
Untuk menghindari kesalahan ini, cobalah untuk memperhatikan contoh atau referensi surat lamaran kerja yang telah banyak diterbitkan. Dengan mengetahui bahasa yang digunakan, Anda akan lebih mudah memahami cara penulisan surat lamaran yang baik dan benar. Selain itu, pastikan Anda mengetahui profil perusahaan dan tata bahasa yang digunakan dalam komunikasi resmi perusahaan tersebut.
3. Error dalam penulisan kata
Error dalam penulisan kata, seperti penggunaan huruf kapital dan kecil yang salah, pembuatan akronim yang tidak jelas, atau penggunaan tanda baca yang tidak sesuai, semuanya harus dihindari. Surat lamaran kerja harus ditulis dengan tata bahasa yang baik dan benar.
Untuk menghindari kesalahan penulisan kata, pastikan untuk selalu melakukan proofreading sebelum mengirimkan surat lamaran kerja. Proofreading dapat membantu Anda untuk menemukan kesalahan penulisan dan mengoreksinya sebelum terlambat.
4. Penggunaan frasa yang ambigu atau salah
Selain kesalahan ejaan dan tata bahasa, frasa yang ambigu atau tidak relevan dapat membuat surat lamaran kerja Anda terlihat tidak kompeten. Kesalahan seperti ini dapat memberikan kesan bahwa Anda kurang memperhatikan detail, tidak memiliki keterampilan yang cukup dalam menulis, atau bahkan menunjukkan tidak bangga dengan diri sendiri dan pengalaman kerja yang dimiliki.
Untuk menghindari kesalahan ini, pastikan bahwa frasa yang Anda gunakan telah sesuai dengan posisi yang Anda lamar atau kualifikasi kerja yang dimiliki. Pastikan bahwa setiap frasa atau kalimat yang Anda tulis mudah dimengerti oleh pihak perusahaan.
Menghindari kesalahan tatabahasa dan ejaan pada surat lamaran kerja bukan hanya tentang bagaimana cara menulis surat lamaran kerja. Hal ini lebih pada bagaimana cara menunjukkan personal brand atau citra diri dan kemampuan profesional bagi calon pelamar. Oleh karena itu, calon pelamar harus memastikan bahwa surat lamaran kerja yang dikirimkan tidak terdapat kesalahan bahasa dan tata bahasa.
Mengirimkan Surat Lamaran yang Tidak Dikustomisasi secara Personal
Banyak pelamar kerja yang menganggap bahwa mereka bisa mendapatkan pekerjaan hanya dengan mengirimkan banyak surat lamaran yang jumlahnya ribuan. Namun, anggapan tersebut salah besar. Sebab, dalam mengirimkan surat lamaran kepada perusahaan pilihan, maka pelamar kerja harus memperhatikan setiap detail yang ada pada perusahaan dan lowongan yang diincar. Begitu juga dengan surat lamarannya. Pelamar kerja harus mengkustomisasi surat lamarannya agar terkesan personal dan menunjukkan bahwa pelamar kerja benar-benar tertarik dan serius dengan pekerjaan tersebut.
Namun, kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pelamar kerja adalah mengirimkan surat lamaran yang tidak dicustomisasi secara personal. Alhasil, surat lamaran yang dikirimkan terkesan umum dan kurang menunjukkan keseriusan pelamar kerja untuk bekerja di perusahaan tersebut.
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengkustomisasi surat lamaran agar terkesan personal dan menunjukkan keseriusan pelamar kerja untuk bekerja di perusahaan yang diinginkan:
1. Menyesuaikan Surat Lamaran dengan Posisi yang Dilamar
Poin penting dalam mengirimkan surat lamaran yang kustomisasi personal adalah dengan menyesuaikan surat lamaran dengan posisi yang dilamar. Sebab, setiap posisi di setiap perusahaan memiliki spesifikasi yang berbeda-beda. Sehingga tidak mungkin menggunakan satu surat lamaran yang sama untuk semua jenis posisi yang diincar. Hal ini akan membuat perusahaan merasa bahwa pelamar kerja tidak sepenuhnya mengenal perusahaan dan posisi yang diincar.
2. Mengetahui Tentang Perusahaan yang Dilamar
Sama pentingnya dengan menyesuaikan surat lamaran dengan posisi yang dilamar, pelamar kerja juga harus mengenali perusahaan yang diinginkan. Pelamar kerja harus mengetahui visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan. Sebab, perusahaan akan mencari kandidat yang memiliki nilai-nilai yang sejalan dengan perusahaannya. Dalam surat lamaran, pelamar kerja bisa menunjukkan pengetahuannya tentang perusahaan tersebut agar terkesan personal dan serius.
3. Menggunakan Bahasa yang Sopan dan Menyenangkan
Ketika mengirimkan surat lamaran, pelamar kerja tidak hanya berkewajiban menunjukkan kemampuannya dalam bidang pekerjaan, tetapi juga kemampuan dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa yang tepat sangat penting dalam membuat surat lamaran terkesan menyenangkan dan personal. Seharusnya, dalam menulis surat lamaran, pelamar kerja harus memperhatikan bahasa yang sopan, santun, namun tetap enak dibaca.
4. Memberikan Penekanan pada Pengalaman Kerja dan Prestasi
Dalam surat lamaran, pengalaman kerja dan prestasi yang pernah diraih juga menjadi fokus penting yang ingin dilihat oleh perusahaan. Oleh karena itu, dikustomisasi surat lamaran dengan mencantumkan pengalaman kerja dan prestasi yang relevan dengan posisi yang dilamar sangat penting untuk dilakukan. Sebab, surat lamaran yang mencantumkan pengalaman kerja dan prestasi yang relevan akan terkesan personal dan menunjukkan bahwa pelamar kerja memang benar-benar tertarik dengan posisi yang dilamar.
5. Menjelaskan Alasan Kenapa Ingin Bekerja di Perusahaan Tersebut
Pelamar kerja juga harus memperhatikan hal ini dalam mengkustomisasi surat lamarannya. Mengapa pelamar kerja ingin bergabung dengan perusahaan terkait? Apa yang membuat perusahaan tersebut menarik bagi pelamar kerja? Hal-hal seperti ini juga harus dijelaskan dalam surat lamaran agar terkesan personal dan menunjukkan keseriusan pelamar kerja untuk bekerja di perusahaan yang diincar. Sebab, perusahaan akan mencari kandidat yang memang secara emosional tertarik dengan perusahaannya.
Dalam mengirimkan surat lamaran kepada perusahaan, sebaiknya pelamar kerja tidak hanya menganggap surat lamaran sebagai formalitas yang harus dilakukan, tetapi juga sebagai kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dan keseriusannya kepada perusahaan yang diincar.